Petualangan Meuju Gunung Bromo


Saturday, August 8, 2015


Oke, ini cerita pertama saya. Cerita yang tidak akan pernah terlupakan….

Begini ceritanya, suatu hari pas saya lagi bosen.. Saya kepengen banget jalan-jalan buat refreshing, terus nyoba nyari-nyari destinasi deh.. berhubung nyari yang deket-deket aja, saya langsung inget sama Bromo! Setelah itu saya ajak teman-teman kuliah saya untuk ikut bersama saya. Tak disangka ternyata banyak yang ingin ikut, yang ikut 6 cowok dan 1 cewek.. kalau begitu tinggal berangkat aja deh... Saat itu hari rabu dan pas ada acara di kampus saya. Saya datang ke kampus selain untuk mengikuti acara juga siap-siap buat petualangan yang akan dimulai. Sebenarnya acara kampusnya sangat penting sih, tapi karena sudah janji berangkat hari ini yah mau gimana lagi.

Setelah tengah hari aku mampir di kos temen saya buat istirahat, agar nanti malam tidak terlalu capek saat diperjalanan. Bukannya istirahat saya dan teman-teman saya malah sibuk maen game dan nonton film di laptop (kebiasaan kalau di kos temen :D) jadi sampai jam keberangkatan tidak ada yang istirahat. Setelah pukul 22:00 anak-anak sudah pada siap-siap untuk berangkat. Tepat pukul 23:00 kami pun mulai berangkat.



Rute yang saya ambil yaitu yang lewat Probolinggo, jadi saya lewat Surabaya terus menuju Sidoarjo, kemudian masuk Pasuruan, dan lewat Probolinggo. Ada keuntungannya melakukan perjalanan dengan sepeda motor malem-malem, selain terhindar dari kemacetan, nggak terlalu menguras tenaga juga karena terik matahari, selain itu relatif lebih aman dari kecelakaan karena malam hari nggak banyak kendaraan yang biasanya. Kecuali di daerah porong (pinggir lapindo) masih banyak truk besar yang lewat. Kami istirahat sebentar di Indomaret dan nge-pom di daerah Pasuruan. Disini kami juga beli makanan karena kami tidak ingin sibuk cari makanan kalau sudah ada di kawasan Bromo. 








Setelah memasuki daerah probolinggo tidak terlalu jauh ada papan penunjuk arah menuju ke Bromo. Tujuan saya ke Bromo waktu itu, mau nonton matahari terbit di puncak Gunung Bromo, ke bukit Teletubis dan air terjun Mandakaripura. Perjalanan dari daerah ini yang mulai agak serem, selain saya yang waktu itu masih “buta” sama rutenya.. jalanan pas mulai masuk perkampungan juga gelap banget, apalagi di beberapa ruas jalan sama sekali ga ada lampu lain selain rumah penduduk (yang jumlahnya ga banyak dan berjauhan) dan lampu motor saya dan motor temen saya. Pikiran saya udah ngebayangin apa jadinya kalo tiba-tiba ban motor saya kempes? atau motor saya mogok? Wkwkwkw… bakalan repot banget iku.. tapi untungnya nggak kejadial hal seperti itu. Makanya, buat yang mau ngelakuin perjalanan jauh naik motor, biasain tekanan angin ban cukup keras biar ga gampang bocor. Selain itu (tentunya) kondisi motor harus fit, buat antisipasi kemungkinan terburuk.

Setelah sekitar 45 menit (mungkin) ngelewatin perkampungan yang jalannya naik turun yang saya tidak tahu kalau di pingir-pinggirnya itu adalah jurang, ketemu Pom Bensin yang terakhir di rute itu. Disini kami istirahat lagi dan cuci muka untuk menghilangkan kantuk, saya juga menyuruh teman-teman untuk buang air karena ini adalah istirahat terakhir sampai ke puncak penanjakan 1. Kalo bahan bakar di tangki motor tinggal separo, mending di penuhin lagi di sini. You know what I am talking about! Karena katanya sih setelah itu medannya lebih berat lagi, lebih sempit, dan lebih gelap! (lebih serem juga pasti!) Karena bakalan ngelewatin hutan, dan masih jauh. Jalannya naik-turun lebih ekstrim, dan di jalanan ini mesti bener-bener konsentrasi, dan hati-hati, ga perlu kenceng-kenceng kalo ga mau masuk ke jurang. 

Dari Pom Bensin itu kami melanjutkan perjalanan. Jangan lupa pake sarung tangan sama jaket yang tebel, makin deket lokasi makin dingin. Setelah sekitar 45(nggak tau juga sih…) menit naik-turun belok-belok, di jalanan yang gelap gulita, saya mulai masuk perkampungan. Udah deket! betul, karena ga lama setelah masuk perkampungan, saya sampai di Pos yang banyak mobil-mobil 4WD yang parkir, kalau kita nyewa Jip disini katanya sih biaya sewanya 200-300 ribuan. Setelah itu kami sampai di pos buat beli karcis, untuk hari biasa sih total 75 rb buat 2 orang dan 1 motor. Setelah ngelewatin pos itu, sekitar 1 Km kemudian saya sampai di turunan menuju padang pasir. Disini saya dan temen saya sedikit kesusahan untuk melewati pasir yang ada disini. Saat itu juga saya dan beberapa temen saya harus menunggu 2 teman saya yang ketinggalan, bayangin nunggu di tempat gelap banget Cuma pake cahaya dari motor ditempat yang belum pernah kami datangi dan ditambah cuaca dingin yang nusuk sampai ketulang. Sebenarnya tujuan di Bromo ada banyak, tapi kami diberitahu kalau ada tempat yang sangat bagus buat lihat Sunrise. 

Jadi setelah ngelewati lautan pasir dengan suasana yang sangat gelap lagi-lagi kami melewati jalanan yang begitu menanjak. Kali jauh lebih ekstrim bahkan menurut saya jalanan menuju pos dan menuju kawah masih belum ada apa-apanya dibandingkan jalanan menuju penanjakan 1 ini. Selain jalannya yang sangat sangat ekstrim cuacanya juga tidak mendukung, saat ditengah perjalan hujan rintik-rintik mulai turun dan jalanan mulai sedikit agak licin. Jika saat itu kalian bisa merasakan saat melihat kebelakang rasanya itu kita kayak masuk film-film horor Hollywod (sumpah menakutkan banget). Saat perjalan juga kami menjumpai 2 atau 3 motor yang mogok ditempat begituan (untung bukan salah satu dari kami).

Akhirnya kami sampai di lokasi melihat Sunrise di Bromo. Waktu itu jam di HP saya menunjukkan pukul 04:28 (kalau gak salah). Disini kami sangat kedinginan sehingga beberapa dari kami membeli penutup kepala supaya mengurangi sedikit rasa dingin disini. Dan gilanya saya baru sadar kalau beberapa temen saya Cuma pakai sandal dan ada yang Cuma pakek kaos biasa dan jaket aja… padahal saya sendiri yang pakaian dan celananya  dobel 3 aja masih kedinginan. Setelah memebeli perlengkapan kami menaiki beberapa tangga hingga sampai puncak. Setelah sampai puncak dinginnya mulai menjadi-jadi. Tapi untung saya dan temen-temen saya masih bisa tahan.

Setelah nunggu kurang lebih 30 menit cahaya merah mulai muncul dari balik awan. Saya dan teman-teman tidak sabar menunggu untuk melihat matahari terbit yang katanya tempat yang paling bagus untuk melihat matahari terbit di Jawa. Waktu menunjukkan pukul 05:30 dan matahari masih malu-malu untuk memperlihatkan diri. Saat itu suasananya sudah sangat rame sekali, mulai dari turis domestik hingga turis asing.







Setelah menunggu tidak terlalu lama akhirnya matahari pun muncul dan orang-orang mulai mencari spot yang bagus buat mengabadikan momen ini. Saya dan kawan-kawan Cuma bisa berada di tengah-tengah kerumunan orang-orang itu. Dan akhirnya matahari muncul sepenuhnya meskipun ada sedikit kabut yang menghalangi.














 Sungguh pemandangan yang luar biasa, tak kusangka bakalan seindah ini. Saya tidak bisa menceritakan detailnya, kalau mau tau silakan dating sendiri ke Bromo dan siap-siap merinding lihat pemandangannya. Saat matahari terbit saya ingat betul saat itu semua terpaku pada pemandangan yang begitu indah tiba-tiba ada turis domestik teriak “This is Bromo kawan, Indonesia punya” disitu saya merasa sangat bangga jadi orang Indonesia, banyak orang yang memberikan tepuk tangan dan ikut teriak setelah mendengar hal itu. Saya dan kawan kawan pun sibuk foto-foto. Setelah foto dengan kawan kawan saya, saya mengajak salah satu teman saya untuk mencari angle yang sepi. Dan sampailah kami di sisi kanan lokasi dan disitu masih sangat sepi dan kami satu-satunya orang yang ada pada saat itu. Kami melihat pemandangan yang tidak kalah indah dari matahari terbit. Kami disuguhkan pemandangan alam yang begitu ehhh wow lah pokoknya… kami melihat gunung batok, kawah gunung Bromo dan Gunung Semeru dalam satu titik. Dan kami tidak menyia-nyiakan hal itu kami pun foto bergantian meskipun cahaya matahari belum benar-benar naik dan masih banyak awan yang menutupi pemandangan yang terbentang.









Dan tidak beberapa lama kemudian mulai banyak wisatawan yang datang ke spot kami ini. Dan hilanglah suasana yang sepi untuk menikmati pemandangan indah -_- tidak mau diganggu lagi saya mencari spot baru yang bagus buat diabadikan. 








Akhirnya saya menemukan spot yang bagus tapi sedikit agak bahaya sih… saat itu saya memberanikan diri untuk melewati pagar pembatas untuk bisa melihat langsung pemandangan yang terpampang. Saat itu matahari benar-benar sudah keluar sehingga pemandangan kawah sudah terlihat sempurna. Saat itu Cuma saya, teman saya dan 1 orang lainnya yang berani melewati pagar pembatas. Setelah itu banyak yang mulai ikut keluar pagar bahkan Bule-bule pun ikut gilanya kayak saya :D hilang deh suasana sepi untuk menikmati pemandangan indah untuk kedua kalinya -_-









Setelah puas menikmati pemandangan gunung Bromo kami pun memutuskan untuk turun. Dan kebingungan pun dating lagi, kami bingung mau kemana tujuan berikutnya. Setelah itu kami memutuskan untuk ke bukit Teletubies. Kami pun turun, terpampang jelas bentuk jalanan yang kami lewati tadi pagi yang tanpa adanya cahaya, ternyata pemandangan di pinggir jalanan tidak kalah indah dengan yang ada di puncak. Kami turun tanpa menghidupkan mesin motor, maklum jalanannya menurun terus.

Setelah sampai di Lautan pasir lagi kami berhenti untuk istirahat dan menikmati pemandangan yang ada. Ternyata semua wilayah yang ada di Gunung Bromo tidak ada yang tidak indah :D 











Setelah puas menikmati kami melanjutkan perjalanan, dan semua melenceng dari rencana. Semua teman saya dan saya sendiri sudah merasa sangat kelelahan, karena mulai dari malam hari sebelumnya sampai sudah pagi kami belum tidur sama sekali. Setelah itu kami memutuskan untuk pulang saja karena ada beberapa teman saya juga ada urusan hari itu. Kami mulai melewati lautan pasir yang sangat luas, karena tadi tidak ada cahaya sehingga kami baru tau suasana lautan pasir yang terkenal ini…

Sampai ditempat pom bensin terakhir jika menuju puncak, kami memutuskan untuk istirahat sejenak. Saya memutuskan untuk tidur beberapa menit karena sudah sangat capek. Waktu pulang saya dibonceng oleh teman saya, ada kejadian lucu dan menyeramkan harusnya :D karena saya dan teman saya yang membonceng saya sama sama ngantuk berat, tidak sekali kami tertidur di jalan saat melewati jalan turunan padahal sisi kiri dan kanan adalah jurang :D 



Perjalanan pulang lebih menarik, karena pemandangan sekitar udah keliatan. Kebun-kebun sayuran, perbukitan, semuanya keliatan jelas.




































 
Terkadang perjalanan tidak selalu soal tujuan, tapi tentang bagaimana kita bisa menikmati perjalanan itu sendiri :)

Tapi ada perbedaan rute karena ngga ngelewatin jalan yang tadi saya lewatin, untuk jalan pulangnya diarahkan ke jalan yang tembus ke jalan nasional Probolinggo-Pasuruan yang  di pertigaannya ada tugunya. Total Kami sudah istirahat 3 kali dan memutuskan untuk tidur di pom bensin mulai dari pom yang ada di Bromo hingga sampai Surabaya.

Untuk saat ini, sekian dulu cerita perjalanan saya. Kalo ada kesempatan, saya share lagi cerita perjalanan saya yang lain.

Sebenarnya masih banyak foto yang bagus-bagus tapi ini saja yang menurut saya cocok untuk dimasukkan :)

Thanks to :

0 komentar:

Sahabat Arjun © 2012 ·