Oke, ini cerita pertama saya. Cerita
yang tidak akan pernah terlupakan….
Begini ceritanya, suatu hari pas
saya lagi bosen.. Saya kepengen banget jalan-jalan buat refreshing, terus nyoba
nyari-nyari destinasi deh.. berhubung nyari yang deket-deket aja, saya langsung
inget sama Bromo! Setelah itu saya ajak teman-teman kuliah saya untuk ikut
bersama saya. Tak disangka ternyata banyak yang ingin ikut, yang ikut 6 cowok
dan 1 cewek.. kalau begitu tinggal berangkat aja deh... Saat itu hari rabu dan
pas ada acara di kampus saya. Saya datang ke kampus selain untuk mengikuti
acara juga siap-siap buat petualangan yang akan dimulai. Sebenarnya acara
kampusnya sangat penting sih, tapi karena sudah janji berangkat hari ini yah
mau gimana lagi.
Setelah tengah hari aku mampir di
kos temen saya buat istirahat, agar nanti malam tidak terlalu capek saat
diperjalanan. Bukannya istirahat saya dan teman-teman saya malah sibuk maen
game dan nonton film di laptop (kebiasaan kalau di kos temen :D) jadi sampai jam
keberangkatan tidak ada yang istirahat. Setelah pukul 22:00 anak-anak sudah
pada siap-siap untuk berangkat. Tepat pukul 23:00 kami pun mulai berangkat.
Rute yang saya ambil yaitu yang
lewat Probolinggo, jadi saya lewat Surabaya terus menuju Sidoarjo, kemudian
masuk Pasuruan, dan lewat Probolinggo. Ada keuntungannya melakukan perjalanan
dengan sepeda motor malem-malem, selain terhindar dari kemacetan, nggak terlalu
menguras tenaga juga karena terik matahari, selain itu relatif lebih aman dari
kecelakaan karena malam hari nggak banyak kendaraan yang biasanya. Kecuali di
daerah porong (pinggir lapindo) masih banyak truk besar yang lewat. Kami istirahat
sebentar di Indomaret dan nge-pom di daerah Pasuruan. Disini kami juga beli
makanan karena kami tidak ingin sibuk cari makanan kalau sudah ada di kawasan
Bromo.
Setelah memasuki daerah probolinggo
tidak terlalu jauh ada papan penunjuk arah menuju ke Bromo. Tujuan saya ke
Bromo waktu itu, mau nonton matahari terbit di puncak Gunung Bromo, ke bukit
Teletubis dan air terjun Mandakaripura. Perjalanan dari daerah ini yang mulai
agak serem, selain saya yang waktu itu masih “buta” sama rutenya.. jalanan pas
mulai masuk perkampungan juga gelap banget, apalagi di beberapa ruas jalan sama
sekali ga ada lampu lain selain rumah penduduk (yang jumlahnya ga banyak dan
berjauhan) dan lampu motor saya dan motor temen saya. Pikiran saya udah
ngebayangin apa jadinya kalo tiba-tiba ban motor saya kempes? atau motor saya
mogok? Wkwkwkw… bakalan repot banget iku.. tapi untungnya nggak kejadial hal
seperti itu. Makanya, buat yang mau ngelakuin perjalanan jauh naik motor,
biasain tekanan angin ban cukup keras biar ga gampang bocor. Selain itu
(tentunya) kondisi motor harus fit, buat antisipasi kemungkinan terburuk.
Setelah sekitar 45 menit (mungkin) ngelewatin
perkampungan yang jalannya naik turun yang saya tidak tahu kalau di
pingir-pinggirnya itu adalah jurang, ketemu Pom Bensin yang terakhir di rute
itu. Disini kami istirahat lagi dan cuci muka untuk menghilangkan kantuk, saya
juga menyuruh teman-teman untuk buang air karena ini adalah istirahat terakhir sampai
ke puncak penanjakan 1. Kalo bahan bakar di tangki motor tinggal separo,
mending di penuhin lagi di sini. You know what I am talking about! Karena katanya
sih setelah itu medannya lebih berat lagi, lebih sempit, dan lebih gelap!
(lebih serem juga pasti!) Karena bakalan ngelewatin hutan, dan masih jauh.
Jalannya naik-turun lebih ekstrim, dan di jalanan ini mesti bener-bener
konsentrasi, dan hati-hati, ga perlu kenceng-kenceng kalo ga mau masuk ke
jurang.
Dari Pom Bensin itu kami melanjutkan
perjalanan. Jangan lupa pake sarung tangan sama jaket yang tebel, makin deket
lokasi makin dingin. Setelah sekitar 45(nggak tau juga sih…) menit naik-turun
belok-belok, di jalanan yang gelap gulita, saya mulai masuk perkampungan. Udah
deket! betul, karena ga lama setelah masuk perkampungan, saya sampai di Pos
yang banyak mobil-mobil 4WD yang parkir, kalau kita nyewa Jip disini katanya
sih biaya sewanya 200-300 ribuan. Setelah itu kami sampai di pos buat beli
karcis, untuk hari biasa sih total 75 rb buat 2 orang dan 1 motor. Setelah
ngelewatin pos itu, sekitar 1 Km kemudian saya sampai di turunan menuju padang
pasir. Disini saya dan temen saya sedikit kesusahan untuk melewati pasir yang ada
disini. Saat itu juga saya dan beberapa temen saya harus menunggu 2 teman saya
yang ketinggalan, bayangin nunggu di tempat gelap banget Cuma pake cahaya dari
motor ditempat yang belum pernah kami datangi dan ditambah cuaca dingin yang
nusuk sampai ketulang. Sebenarnya tujuan di Bromo ada banyak, tapi kami
diberitahu kalau ada tempat yang sangat bagus buat lihat Sunrise.
Jadi setelah ngelewati lautan pasir
dengan suasana yang sangat gelap lagi-lagi kami melewati jalanan yang begitu
menanjak. Kali jauh lebih ekstrim bahkan menurut saya jalanan menuju pos dan
menuju kawah masih belum ada apa-apanya dibandingkan jalanan menuju penanjakan
1 ini. Selain jalannya yang sangat sangat ekstrim cuacanya juga tidak
mendukung, saat ditengah perjalan hujan rintik-rintik mulai turun dan jalanan
mulai sedikit agak licin. Jika saat itu kalian bisa merasakan saat melihat
kebelakang rasanya itu kita kayak masuk film-film horor Hollywod (sumpah
menakutkan banget). Saat perjalan juga kami menjumpai 2 atau 3 motor yang mogok
ditempat begituan (untung bukan salah satu dari kami).
Akhirnya kami sampai di lokasi
melihat Sunrise di Bromo. Waktu itu jam di HP saya menunjukkan pukul 04:28
(kalau gak salah). Disini kami sangat kedinginan sehingga beberapa dari kami
membeli penutup kepala supaya mengurangi sedikit rasa dingin disini. Dan gilanya
saya baru sadar kalau beberapa temen saya Cuma pakai sandal dan ada yang Cuma pakek
kaos biasa dan jaket aja… padahal saya sendiri yang pakaian dan celananya dobel 3 aja masih kedinginan. Setelah memebeli
perlengkapan kami menaiki beberapa tangga hingga sampai puncak. Setelah sampai
puncak dinginnya mulai menjadi-jadi. Tapi untung saya dan temen-temen saya masih
bisa tahan.
Setelah nunggu kurang lebih 30 menit
cahaya merah mulai muncul dari balik awan. Saya dan teman-teman tidak sabar
menunggu untuk melihat matahari terbit yang katanya tempat yang paling bagus
untuk melihat matahari terbit di Jawa. Waktu menunjukkan pukul 05:30 dan
matahari masih malu-malu untuk memperlihatkan diri. Saat itu suasananya sudah
sangat rame sekali, mulai dari turis domestik hingga turis asing.
Setelah menunggu tidak terlalu lama
akhirnya matahari pun muncul dan orang-orang mulai mencari spot yang bagus buat
mengabadikan momen ini. Saya dan kawan-kawan Cuma bisa berada di tengah-tengah
kerumunan orang-orang itu. Dan akhirnya matahari muncul sepenuhnya meskipun ada
sedikit kabut yang menghalangi.
Sungguh pemandangan yang luar biasa, tak
kusangka bakalan seindah ini. Saya tidak bisa menceritakan detailnya, kalau mau
tau silakan dating sendiri ke Bromo dan siap-siap merinding lihat
pemandangannya. Saat matahari terbit saya ingat betul saat itu semua terpaku
pada pemandangan yang begitu indah tiba-tiba ada turis domestik teriak “This is
Bromo kawan, Indonesia punya” disitu saya merasa sangat bangga jadi orang
Indonesia, banyak orang yang memberikan tepuk tangan dan ikut teriak setelah
mendengar hal itu. Saya dan kawan kawan pun sibuk foto-foto. Setelah foto
dengan kawan kawan saya, saya mengajak salah satu teman saya untuk mencari
angle yang sepi. Dan sampailah kami di sisi kanan lokasi dan disitu masih
sangat sepi dan kami satu-satunya orang yang ada pada saat itu. Kami melihat
pemandangan yang tidak kalah indah dari matahari terbit. Kami disuguhkan
pemandangan alam yang begitu ehhh wow lah pokoknya… kami melihat gunung batok,
kawah gunung Bromo dan Gunung Semeru dalam satu titik. Dan kami tidak
menyia-nyiakan hal itu kami pun foto bergantian meskipun cahaya matahari belum
benar-benar naik dan masih banyak awan yang menutupi pemandangan yang
terbentang.
Dan tidak beberapa lama kemudian
mulai banyak wisatawan yang datang ke spot kami ini. Dan hilanglah suasana yang
sepi untuk menikmati pemandangan indah -_- tidak mau diganggu lagi saya mencari
spot baru yang bagus buat diabadikan.
Akhirnya saya menemukan spot yang bagus
tapi sedikit agak bahaya sih… saat itu saya memberanikan diri untuk melewati
pagar pembatas untuk bisa melihat langsung pemandangan yang terpampang. Saat itu
matahari benar-benar sudah keluar sehingga pemandangan kawah sudah terlihat
sempurna. Saat itu Cuma saya, teman saya dan 1 orang lainnya yang berani
melewati pagar pembatas. Setelah itu banyak yang mulai ikut keluar pagar bahkan
Bule-bule pun ikut gilanya kayak saya :D hilang deh suasana sepi untuk
menikmati pemandangan indah untuk kedua kalinya -_-
Setelah puas menikmati pemandangan
gunung Bromo kami pun memutuskan untuk turun. Dan kebingungan pun dating lagi,
kami bingung mau kemana tujuan berikutnya. Setelah itu kami memutuskan untuk ke
bukit Teletubies. Kami pun turun, terpampang jelas bentuk jalanan yang kami
lewati tadi pagi yang tanpa adanya cahaya, ternyata pemandangan di pinggir
jalanan tidak kalah indah dengan yang ada di puncak. Kami turun tanpa
menghidupkan mesin motor, maklum jalanannya menurun terus.
Setelah sampai di Lautan pasir lagi
kami berhenti untuk istirahat dan menikmati pemandangan yang ada. Ternyata semua
wilayah yang ada di Gunung Bromo tidak ada yang tidak indah :D
Setelah puas menikmati kami
melanjutkan perjalanan, dan semua melenceng dari rencana. Semua teman saya dan
saya sendiri sudah merasa sangat kelelahan, karena mulai dari malam hari
sebelumnya sampai sudah pagi kami belum tidur sama sekali. Setelah itu kami
memutuskan untuk pulang saja karena ada beberapa teman saya juga ada urusan
hari itu. Kami mulai melewati lautan pasir yang sangat luas, karena tadi tidak
ada cahaya sehingga kami baru tau suasana lautan pasir yang terkenal ini…
Sampai ditempat pom bensin terakhir
jika menuju puncak, kami memutuskan untuk istirahat sejenak. Saya memutuskan
untuk tidur beberapa menit karena sudah sangat capek. Waktu pulang saya
dibonceng oleh teman saya, ada kejadian lucu dan menyeramkan harusnya :D karena
saya dan teman saya yang membonceng saya sama sama ngantuk berat, tidak sekali
kami tertidur di jalan saat melewati jalan turunan padahal sisi kiri dan kanan
adalah jurang :D
Perjalanan pulang lebih menarik,
karena pemandangan sekitar udah keliatan. Kebun-kebun sayuran, perbukitan,
semuanya keliatan jelas.
Terkadang perjalanan tidak selalu
soal tujuan, tapi tentang bagaimana kita bisa menikmati perjalanan itu sendiri :)
Tapi ada perbedaan rute karena ngga ngelewatin jalan
yang tadi saya lewatin, untuk jalan pulangnya diarahkan ke jalan yang tembus ke
jalan nasional Probolinggo-Pasuruan yang di pertigaannya ada tugunya. Total
Kami sudah istirahat 3 kali dan memutuskan untuk tidur di pom bensin mulai dari
pom yang ada di Bromo hingga sampai Surabaya.
Untuk saat ini, sekian dulu cerita
perjalanan saya. Kalo ada kesempatan, saya share lagi cerita perjalanan saya
yang lain.
Sebenarnya masih banyak foto yang bagus-bagus tapi ini saja yang menurut saya cocok untuk dimasukkan :)
Thanks to :
0 komentar: